Tuesday, March 2, 2010

Candid Talks With Jansen Sinamo kini pindah ke www.8etos.com

Pembaca, blog Candid Talks with Jansen Sinamo ini tidak akan diupdate lagi dan kini Anda dapat mengikuti info tentang Jansen Sinamo, Guru Etos Indonesia di www.8etos.com.

Terimakasih.

Thursday, January 28, 2010

Laporan dari Seminar Akbar 'Etos Pro Gaji'



Faith will move mountains, kata pepatah Inggris. Dan keyakinan semacam itu terpancar dari wajah 150 orang lebih hadirin di Ball Room hotel Twin Plaza, Jakarta, pada 27 Januari lalu, ketika menyambut Mr. ‘Etos’ Jansen Sinamo membuka Seminar Akbar bertajuk ETOS PRO GAJI: Bagaimana Meningkatkan Etos Kerja, Produktivitas, dan Keadilannya dengan Penggajian. Seminar itu menampilkan tiga pembicara yang sudah dikenal luas di bidang pengembangan sumber daya manusia dan ketenaga kerjaan. Selain Mr. Ethos Jansen Sinamo yang oleh majalah Campus Asia dijuluki sebagai satu dari Indonesia’s 100 Best Educator, berbicara pula Prof. Dr. Payaman Simanjuntak, salah seorang pakar ketenagakerjaan yang berpengalaman puluhan tahun di birokrasi dan pengambilan kebijakan. Selain itu tampil pula Ir. Sanggam Sanggam Purba MM, praktisi dan pakar kebijakan ketenagakerjaan.


Pembukaan seminar tersebut, oleh Jansen Sinamo juga dijadikan peresmian dan perkenalan Institut Pengembangan Etos Kerja dan Produktivitas Indonesia (IPEKPRINDO). Institut ini merupakan kolaborasi tiga tokoh tersebut: Payaman Simanjuntak, Sanggam Purba dan Jansen Sinamo dalam mematangkan sinergi antara ETOS dan PRODUKTIVITAS dalam berbagai level. Antara lain dalam bentuk piranti lunak yang disebut ETOS PRO GAJI, yakni alat ukur yang memadukan parameter produktivitas dan ETOS ke dalam sistem penggajian dalam organisasi.

“Budaya Produktif seporos dan setangkup dengan Etos Kerja,” kata Jansen dalam makalahnya. (Klik di sini untuk membaca makalah selengkapnya). Menurut dia, sebagaimana telah ditemukan oleh berbagai studi yang kredibel di berbagai belahan dunia, Etos Kerja adalah sumber utama bagi produktivitas. Ia mencontohkan, Etos Bisnis akan menghasilkan Produktivitas Ekonomi, Etos Keguruan menghasilkan Produktivitas Pendidikan, Etos Akademik menghasilkan Produktivitas Ilmiah, Etos Kedokteran menghasilkan Produktivitas Kesehatan dan seterusnya.

Jansen menambahkan, produktivitas berada pada tiga level yakni level personal, organisasional, dan nasional. Dan pada level mana pun hal itu diwacanakan, kata dia, peningkatatan produktivitas demi memperkuat daya saing harus melibatkan setidaknya enam langkah. Diantaranya adalah manajemen Etos Kerja dan Produktivitas yang diintegrasikan ke dalam sistem manajemen korporat semestawi. Jansen Sinamo juga tak bosan-bosannya memperkenalkan dan menyegarkan pemahaman hadirin tentang apa yang dia maksud dengan Etos Kerja. Yaknii spirit, ruh, semangat, dan mentalitas yang mewujud menjadi seperangkat perilaku kerja yang positif seperti: rajin, hemat, bersemangat, teliti, tekun, ulet, sabar, akuntabel, responsibel, berintegritas, menghargai waktu, menghargai pengetahuan, kreatif, inovatif, dan sebagainya.

Pada sesi pertama, Prof. Dr. Payaman Simanjuntak mengelaborasi makalahnya yang bertajuk Sistem Pengupahan berdasarkan Produktivitas. Menurut Payaman, Dalam kondisi perekonomian yang terus berfluktuasi, perlu disusun sistem pengupahan yang bersifat fleksibel. Pada saat perusahaan memperoleh keuntungan besar, keuntungan itu dibagi dan dinikmati secara adil oleh pengusaha dan pekerja. Sebaliknya bila perusahaan mengalami kerugian, kerugian itupun haruslah ditanggung bersama oleh pengusaha dan seluruh pekerja dengan kesediaan menerima upah yang lebih kecil. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. “ Inilah salah satu esensi dari prinsip kebersamaan dan kekeluargaan dalam Hubungan Industrial Pancasila,“ kata Payaman. Klik di sini untuk membaca makalah Payaman selengkapnya).

Menurut Payaman, agar sistem pengupahan yang fleksibel dimaksud efektif, harus dikaitkan dengan produktivitas. Itu lah yang dia sebut sebagai sistem pengupahan berdasarkan produktivitas, yakni sistem pemberian upah kepada pekerja sesuai dengan produktivitas masing-masing pekerja atau kelompok pekerja dan kondisi perusahaan. Kondisi dan produktivitas perusahaan dipengaruhi oleh produktivitas masing-masing pekerja. Sehingga bila produktivitas masing-masing pekerja secara keseluruhan meningkat, produktivitas perusahaan akan meningkat pula. Bila produktivitas perusahaan meningkat, maka perusahaan patut meningkatkan upah. Dengan kata lain, pada saat kondisi perusahaan cerah, karyawan patut menerima upah tinggi. Sebaliknya pada saat perusahaan lesu karena produktivitas pekerja pada umumnya menurun, maka upah wajar diturunkan

Ir. Sanggam Purba MM pada giliran selanjutnya memaparkan kajiannya yang berjudul Produktivitas Dikaitkan dengan Penggajian. (Untuk membaca selengkapnya makalah Sanggam, klik di sini). Sanggam menguraikan landasan teoritis serta langkah-langkah teknis pengaitan produktivitas dengan penggajian. Lebih lanjut, pengaitan produktivitas dan penggajian yang tampak sedikit rumit, pada akhirnya dapat menjadi sederhana dengan adanya piranti lunak Etos Pro Gaji yang diperkenalkan sekaligus ddemonstrasikan pada seminar tersebut.

Selain mengaitkan produktivitas dan gaji, hal mendasar pada piranti lunak Etos Pro Gaji ini adalah diintegrasikannya parameter-parameter Etos ke dalam penggajian, bersama-sama dengan parameter produktivitas. Dengan demikian melalui piranti lunak ini sistem penggajian didekati secara holistik, mencakup unsur-unsur soft skill dan hard skill pekerja.

Bagi Jansen Sinamo sendiri, sinergi tiga serangkai ini merupakan salah satu batu penjuru bagi pengembangan Etos di masa depan. Menurut Jansen, melalui pendirian IPEKPRINDO, dirinya merasa makin memiliki motivasi yang besar untuk melebarkan sayap Etos sebagai fundasi bagi pengembangan karier para individu insan-insan Indonesia, mau pun sebagai landasan pengembangan karakter dan produktivitas bangsa. Selain melalui IPEKPRINDO, Jansen sudah terlebih dulu dikenal sebagai trainer dan Guru Etos melalui Institut Darma Mahardika.

”Pengembangan etos kerja harus dilaksanakan dalam konteks pendidikan dan pelatihan manajemen dalam arti seluas-luasnya untuk memperoleh keterampilan organisasional bermutu tinggi bagi seluruh warga organisasi,” kata Jansen. Ini, kata dia, harus dilakukan mulai dari tingkat negara, birokrasi, dunia bisnis, dunia pendidikan, bahkan semua jenis organisasi dalam masyarakat. Dengan demikian semua organisasi, besar-kecil, swasta-pemerintah, prolaba-nirlaba, berkembang ke arah profesionalisme yang semakin tinggi dengan basis pengetahuan dan pembelajaran yang berkesinambungan.

(selesai)

Catatan: Makalah lengkap yang ditampilkan pada link mungkin tidak sempurna sehubungan dengan keterbatasan menampilkan grafik dan model matematis. Jika Anda mempunyai pertanyaan mengenai hal tersebut, kontak Institut Pengembangan Etos dan Produktivitas Indonesia (IPEKPRINDO) atau Institut Darma Mahardika di 021-480 1514; Faks: 021-480 0429

Friday, December 11, 2009

Seminar Akbar Mengawali 2010




Tunda Kenaikan Gaji Sebelum Mengikuti yang Satu ini


SEMINAR ETOS PRO GAJI

Bagaimana Meningkatkan Etos Kerja, Produktivitas, dan Keadilannya dengan Penggajian

Balai Agung Betawi, Hotel Santika Jakarta; Rabu, 27 Januari 2010; Jam 08.00 – 17.00 WIB


Menurut Pasal 88 dan 92 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, penggajian di Republik ini harus dikaitkan dengan produktivitas perusahaan dan karyawan.

Untuk itu produktivitas harus bisa diukur: produktivitas perusahaan, produktivitas kelompok, dan produktivitas individual.

Jadi, bila gaji dan kesejahteraan karyawan hendak ditingkatkan secara berkeadilan, maka produktivitas organisasi harus dinaikkan lebih dahulu, yang harus diawali dengan perbaikan etos kerja, serta implementasi sistem dan proses manajemen yang terbaik.

Seminar ini membahas strategi peningkatan etos kerja profesional di tingkat organisasi, bagaimana meningkatkan dan mengukur produktivitas perusahaan dan karyawan, serta teknik menghitung dampaknya terhadap besaran gaji secara berkeadilan.

Dengan demikian maka kebijakan kenaikan gaji menjadi jelas setelah mengikuti seminar ini.

PEMBICARA
1. Prof. DR. Payaman Simanjuntak – Begawan Ketenagakerjaan Indonesia
2. Mr. Ethos Jansen H. Sinamo – Guru Etos Indonesia, Penulis 8 Etos Kerja Profesional
3. Ir. Sanggam Purba, MM – Pakar Produktivitas, Depnakertrans RI

.................................................................................................

Selalu ada pagi. Secangkir kopi. Sepotong cemilan. Dan lalu lintas percakapan. Mulanya pertemuan tidak teratur. Lama-lama jadi rutin. Dan Jansen Sinamo senang hati membagi-bagi pikirannya. Ia percaya pada hukum kekekalan energi. Bahwa keindahan dari menebar rahmat adalah karena suatu saat ia akan kembali kepada penebarnya. Ini lah Candid Talks with Jansen Sinamo, kumpulan laporan coffee morning talk dengan dia, Guru Etos Indonesia. Semoga bermanfaat.Ingin menghubungi Jansen Sinamo? Kontak: Instut Dharma Mahardika, Pulogebang Permai Blog G-11/12, Jakarta 13950; Telp.021-480 `514; Faks 021 4800429